Langsung ke konten utama

AKU, KAMPUS & DAKWAH

Ketika aku memasuki lingkungan kampus hal yang ada dipikiranku adalah

bagaimana aku bisa mendaptkan ilmu dan nilai yang baik dikampus ini.

Selalu aku memikirkan apa saja yang bisa aku dapatkan dari kampus ini,

tanpa aku memikirkan apa yang bisa aku berikan untuk kampus ini. Aku

melihat lingkungan yang berbagai macam aktivitas-aktivitas yang orang

lain lakukan, tanpa terpikir sedikitpun olehku bagaimana aku bisa

memberikan nilai positif dilingkungan kampus tersebut. Tetapi aku sangat

bersyukur bahwa dilingkungan kampusku sangat banyak sahabat-sahabat

yang baik dan selalu mengingatkan aku akan nilai-nilai agama dan akhlak

maupun perilaku yang baik serta Bagaimana cara menghormati dan

menghagai orang lain. Disitulah aku baru berpikir bahwa aku memasuki

lingkungan kampus tidak hanya ingin mendapatkan ilmu dan nilai yang

baik saja, tetapi aku harus bisa memberikan suatu kenangan dan nilai

positif yang selalu memberikan mamfaat kepada orang lain. Maka pada

suatu hari aku mulai mendekatkan diri bersama-sama orang-orang yang

yang keimanan dan ketaqwaannya jauh lebih baik daripada diriku.

Mulailah aku memasuki suatu lembaga yang sangat memberikan nilai

positif dan mamfaat bagiku yaitu lembaga dakwah kampus. Yang

bertujuan untuk mensyiarkan nilai-nilai islam agar lingkungan kampus

tetap menjadi lingkungan yang islami. Dan pada saat itulah aku mulai

berdakwah secara tahap demi tahap karna aku juga tau bahwa

pemahaman dan ilmuku sangat jauh dari kata cukup. Tetapi melihat

semangat dan antusias serta keistiqomahan teman-teman yang lain

seakan membuat diri ini ingin lebih semangat lagi, ingin terus mensyiarkan

islam serta kebaikan terus menerus tanpa henti kepada teman-teman

yang ada dilingkungan kampus. Walalupun kadang apa yang kita lakukan

belum tentu bisa diterima oleh orang lain, tetapi perlu diketahu bahwa

disitulah kesabaran dan keistiqomahan kita sedang diuji. Terkadang kita

lupa bahwa dimana pun kita berada dan bersama siapa pun kita berada

disitu banyak kebaikan-kebaikan yang bisa kita lakukan, yang menjadi


permasalahannya adalah apakah kita ingin melakukannya atau tidak.

Terkadang juga kita lupa ada keimanan seseorang yang harus kita jaga,

ada keistiqomahan seeorang yang harus kita pertahankan ada semangat

seseorang yang harus kita kuatkan dan ada ketaqwaan seseorang yang

harus kita tingkatkan. Semua itu juga bagian dari tugas kita sebagai

saudara sesama muslim tetapi kita selalu melupakan hal itu, kita selalu

mementingkan urusan pribadi kita tanpa kita sadari ada saudara kita yang

perlu nasehat kita, yang perlu mendengarkan cerita mereka dan yang

dapat membantu menyelesaikan masalah mereka. Itu juga adalah bagian

dari tugas kita sebabagi saudara mereka. Maka dengan Lembaga Dakwah

Kampus inilah kita bisa menjadi nilai dan menjadi pewarna lain untuk

mereka, saudara-saudara kita yang ada dlingkungan kampus. Kadang juga

kita berpikir bahwa mereka tidak ingin berdakwah bersama kita bukan

karna mereka belum mendaptkan hidayah, tetapi kadang karna

ketidakpedulian kita terhadap mereka yang membiarkan mereka nyaman

terhadap apa yang mereka lakukan. Maka mulailah berpikir untuk terus

melakukan kebaikan dan memberikan mamfaat kepada orang lain, karna

kita tidak tau kebaikan mana yang bisa membantu dan membuat orang

lain menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kita memasuki lingkungan

kampus tidak hanya ingin mencari ilmu dan nilai yang baik saja tetapi kita

harus bisa meninggalkan dan memberikan nilai positif untuk kampus kita

agar apa yang kita lakukan dapat diteruskan oleh generasi-generasi yang

melanjutkan perjuangan kita. Ingatlah bahwa bukan tentang apa saja yang

bisa kita dapatkan dari kampus, tetapi juga tentang apa yang bisa kita

berikan untuk kampus.


kiriman : Aries Pajaruddin (Mahasiswa STIE Pembangunan Tanjungpinang)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buletin Edisi IX : Rasa & Karya LPM Jurnalistik STIE Pembangunan Tanjungpinang 2022

 

Intervensi Kemanusiaan Bukan Tindakan Mencampuri Urusan Negara Lain

  Intervensi Kemanusiaan Bukan Tindakan Mencampuri Urusan Negara Lain Sumber: Internet  Ketika sebuah negara terlibat dalam kasus penindasan hak asasi manusia (HAM), maka sudah sewajarnya bagi masyarakat internasional untuk turun tangan menyelesaikannya. Namun tindakan mendukung kemanusiaan tersebut tidak selamanya dianggap sebagai sesuatu hal yang positif. Beberapa justru menganggapnya sebagai alat politik untuk mencampuri urusan negara lain.  Wakil presiden China, Han Zheng menyebutkan dalam pidato di sidang majelis umum PBB pada Kamis (21/9) bahwa dunia harus berhenti dan menolak isu hak asasi manusia (HAM) menjadi alat politik untuk mencampuri urusan negara lain. Sentimen tersebut bukanlah sesuatu yang tidak berdasar. Dalam perjanjian Westphalia tahun 1648 telah memuat prinsip hukum internasional, yaitu hukum untuk tidak mencampuri urusan negara lain.  Setiap negara memiliki kedaulatan atas wilayah dan urusan dalam negerinya. Perjanjian Westphalia telah melahirka...

STIE CUP III Siap Meramaikan Milad XXIV STIE Pembangunan Tanjungpinang

Tanjungpinang, LPM Jurnalistik - Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKMor) STIE Pembangunan menggelar STIE Cup III cabang olahraga futsal. Pertandingan tersebut di gelar pada 08/01/2022 hingga 09/01/2022 di lapangan futsal planet (wong solo) yang di ikuti oleh perguruan tinggi se- Kepri dan SMA/MK se- Tanjungpinang dan Bintan. Pertandingan tersebut memperebutkan hadiah total jutaan rupiah, Trofi bergilir dan sertifikat serta pemain terbaik dan top skor.  Kegiatan tersebut juga untuk memeriahkan Milad XXIV STIE Pembangunan Tanjungpinang dan merupakan pertandingan rutin tiap tahunnya yang di adakan oleh UKMor STIE Pembangunan Tanjungpinang. "kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang insyaallah akan di laksanakan tiap tahunnya oleh UKM olahraga untuk memeriahkan Milad STIE," ujar Ketua Pelaksana M. Fajar Jailani.  Charly Marlinda SE Ak MAk CA selaku ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang mengharapkan pertandingan di jalankan dengan sportif dan tetap mematuhi protokol keseh...