Langsung ke konten utama

Arti Emoji Semangka di Media Sosial, Jadi Simbol Dukungan Perlawanan Rakyat Palestina dan Dukungan Dunia

Perlawanan Rakyat Palestina


Sumber Internet


Konflik yang tidak kunjung memiliki titik terang antara Palestina dan Israel telah mengambil simpati berbagai pihak. Hanya beberapa waktu setelahnya dunia maya diguncang dengan kehadiran berbagai simbol semangka yang konon  merupakan representasi dari negara Palestina. Apabila dilihat sekilas semangka dan bendera Palestina memang memiliki kesamaan warna, yakni merah, hijau, hitam, dan putih. Ramai orang memposting tanpa tahu arti sebenar dari simbol semangka tersebut. Beberapa menganggapnya sebagai bentuk dukungan, tetapi yang lain menduga simbol tersebut adalah bentuk penghapusan terhadap bendera Palestina. Lantas,  apakah arti sebenarnya dari simbol semangka tersebut?

 

Dilihat dari sejarahnya simbol semangka sebagai lambang perlawanan Palestina sudah ada sejak perang 1967. Waktu itu merupakan titik dimana Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusallem Timur sehingga pengibaran bendera Palestina di depan umum dilarang. Sebagai bentuk kreativitas mereka sekaligus cara teraman, rakyat Palestina pun memanfaatkan semangka untuk menyampaikan bentuk perlawanan mereka. Semangka dipilih, karena buah tersebut menghasilkan warna yang sama dengan bendera Palestina. Kemudian pada tahun 2007, seniman Palestina bernama Khaled Hourani memperkenalkan karya seninya ‘semangka’ dalam buku Subjective Atlas of Palestine. Karya Khaled lantas mengilhami seniman-seniman lainya untuk menciptakan ekspresi artistik menggunakan semangka. Baca Juga: Bela Palestina Melalui Pemboikotan Produk Pro Israel

 

Sekarang simbol irisan semangka menjadi tren yang kian gencar disebarkan di media sosial. Hal ini membantu kegelisahan masyarakat dunia dalam  menyuarakan dukungan terhadap Palestina. Di media sosial dukungan terhadap Palestina, baik dalam bentuk foto maupun video seringkali dicegat peredarannya. Dengan cerdik orang-orang mulai menghilangkan tanda baca, mengubah huruf pada kalimat yang mereka gunakan atau bahkan mencampur pernyataan politik dengan foto pribadi untuk menghindari sensor otomatis. Dapat dikatakan bahwa sejak awal simbolisme telah menjadi senjata penting untuk menyuarakan kemanusiaan untuk Palestina. Jadi jelas bahwa kehadiran simbol semangka selain menunjukkan perlawanan rakyat Palestina juga membantu masyarakat dunia untuk menyuarakan dukungan mereka. Sejauh ini simbol semangka selaku pengganti bendera Palestina tersebut cukup berhasil menghindari sensor otomatis di media sosial.

Bagi umat muslim, simbol irisan semangka bukan hanya gambar biasa, tapi merupakan wujud  pembelaan dan keberpihakan pada saudara kita yang tertindas. Namun perlu diingat bahwa simbol semangka tetaplah bukan merupakan bendera Palestina itu sendiri. Simbol-simbol semangka ini hanya digunakan untuk menghindari shadow banned di media sosial. Ini untuk  menyamarkan konten dukungan tanpa mengurangi maksud dan tujuan utamanya, yakni  menyuarakan dukungan untuk Palestina. 

Penulis: Yuliyani

Editor: Juli


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buletin Edisi IX : Rasa & Karya LPM Jurnalistik STIE Pembangunan Tanjungpinang 2022

 

Intervensi Kemanusiaan Bukan Tindakan Mencampuri Urusan Negara Lain

  Intervensi Kemanusiaan Bukan Tindakan Mencampuri Urusan Negara Lain Sumber: Internet  Ketika sebuah negara terlibat dalam kasus penindasan hak asasi manusia (HAM), maka sudah sewajarnya bagi masyarakat internasional untuk turun tangan menyelesaikannya. Namun tindakan mendukung kemanusiaan tersebut tidak selamanya dianggap sebagai sesuatu hal yang positif. Beberapa justru menganggapnya sebagai alat politik untuk mencampuri urusan negara lain.  Wakil presiden China, Han Zheng menyebutkan dalam pidato di sidang majelis umum PBB pada Kamis (21/9) bahwa dunia harus berhenti dan menolak isu hak asasi manusia (HAM) menjadi alat politik untuk mencampuri urusan negara lain. Sentimen tersebut bukanlah sesuatu yang tidak berdasar. Dalam perjanjian Westphalia tahun 1648 telah memuat prinsip hukum internasional, yaitu hukum untuk tidak mencampuri urusan negara lain.  Setiap negara memiliki kedaulatan atas wilayah dan urusan dalam negerinya. Perjanjian Westphalia telah melahirka...

STIE CUP III Siap Meramaikan Milad XXIV STIE Pembangunan Tanjungpinang

Tanjungpinang, LPM Jurnalistik - Unit Kegiatan Mahasiswa Olahraga (UKMor) STIE Pembangunan menggelar STIE Cup III cabang olahraga futsal. Pertandingan tersebut di gelar pada 08/01/2022 hingga 09/01/2022 di lapangan futsal planet (wong solo) yang di ikuti oleh perguruan tinggi se- Kepri dan SMA/MK se- Tanjungpinang dan Bintan. Pertandingan tersebut memperebutkan hadiah total jutaan rupiah, Trofi bergilir dan sertifikat serta pemain terbaik dan top skor.  Kegiatan tersebut juga untuk memeriahkan Milad XXIV STIE Pembangunan Tanjungpinang dan merupakan pertandingan rutin tiap tahunnya yang di adakan oleh UKMor STIE Pembangunan Tanjungpinang. "kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang insyaallah akan di laksanakan tiap tahunnya oleh UKM olahraga untuk memeriahkan Milad STIE," ujar Ketua Pelaksana M. Fajar Jailani.  Charly Marlinda SE Ak MAk CA selaku ketua STIE Pembangunan Tanjungpinang mengharapkan pertandingan di jalankan dengan sportif dan tetap mematuhi protokol keseh...